Pages - Menu

Sunday, August 14, 2011

Mitos tentang Evolusi Kuda

Deretan kuda dalam pajangan museum ini terdiri atas aneka binatang
yang hidup dalam zaman maupun lokasi yang berbeda. Di sini,
mereka disusun secara buatan, satu demi satu, untuk mengisyaratkan
urutan segaris, menurut satu sudut pandang yang bias. Skenario
“evolusi” kuda ini tidak mendapatkan dukungan dalam rekaman fosil.
Hingga baru-baru ini, urutan khayalan evolusi kuda telah dikemukakan sebagai bukti fosil terpenting teori evolusi. Akan tetapi,saat ini banyak pendukung evolusi berterusterang mengakui bahwa skenario evolusi kuda telah hancur. Dalam sebuah simposium empat hari mengenai masalah-masalah teori evolusi bertahap yang diselenggarakan pada tahun 1980 di Museum Lapangan Sejarah Alam, Chicago, dan dihadiri 150 evolusionis, Boyce Rensberger, seorang evolusionis yang memberikan sambutan,mengatakan bahwa skenario evolusi kuda tidak didukung oleh rekaman fosil dan tidak ditemukan proses evolusi yang menjelaskan evolusi kuda secara bertahap:

Contoh populer evolusi kuda, yang mengemukakan perubahan bertahap dari makhluk seukuran rubah berkaki berjari empat yang hidup hampir 50 juta tahun silam menjadi kuda masa kini yang lebih besar berkaki berjari satu, sudah lama diketahui keliru. Bertentangan dengan perubahan secara bertahap, fosil setiap spesies peralihan tampak sama sekali berbeda, tidak berubah, dan lalu menjadi punah. Bentuk-bentuk peralihan tidak diketahui.

Seorang ahli paleontologi kenamaan, Colin Patterson, direktur Museum Sejarah Alam,Inggris, mengulas skema “evolusi kuda” yang dipamerkan untuk umum di lantai dasar museum itu:

“Telah begitu banyak cerita sejarah kehidupan di Bumi ini, sebagian lebih khayalan daripada sebagian lainnya. Contoh paling terkenal, masih dipamerkan di lantai bawah, adalah skema evolusi kuda yang dibuat barangkali 50 tahun lalu. Dan itu telah disajikan sebagai kebenaran harfiah dari buku ke buku. Kini, saya pikir itu perlu disesali,terutama jika mereka yang mengajukan cerita semacam ini sendiri menyadari betapa penuh tebak-tebakannya sebagian skema itu.”

Jadi, apa yang mendasari skenario “evolusi kuda”? Skenario ini dirumuskan dengan diagram-diagram tipuan yang disusun berurutan dari fosil spesies-spesies berbeda yang hidup pada masa sangat berjauhan di India, Afrika Selatan,Amerika Utara dan Eropa, semata-mata mengikuti khayalan para evolusionis. Lebih dari 20 diagram evolusi kuda, yang saling berbeda satu sama lain,diajukan beragam peneliti. Jelas, para evolusionis tidak bersepakat tentang silsilah ini. Satu-satunya ciri serupa di antara semua diagram itu bahwa makhluk seukuran anjing yang disebut Eohippus yang hidup dalam Periode Eosen 55 juta tahun silam, menjadi moyang kuda (Equus). Akan tetapi, jalur evolusi dari Eohippus ke Equus sama sekali tidak konsisten. Seorang penulis ilmiah yang evolusionis, Gordon R. Taylor, menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya, The Great Evolution Mystery:

“Namun, barangkali kelemahan paling serius dari Darwinisme adalah kegagalan para ahli paleontology menemukan filogeni atau silsilah organism yang meyakinkan yang menunjukkan perubahan besar evolusioner ... Kuda sering dikutip sebagai satu-satunya contoh yang telah dirampungkan sempurna. Akan tetapi, sebenarnya, garis yang menghubungkan Eohippus dengan Equus sangat tidak menentu. Garis ini semestinya menunjukkan peningkatan ukuran badan yang tetap. Namun, sejumlah varian nyatanya berukuran lebih kecil daripada Eohippus, bukannya lebih besar.Spesimen-spesimen dari berbagai sumber dapat digabungkan dalam urutan yang tampak begitu meyakinkan, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka tersusun demikian menurut waktu.”

Semua fakta ini adalah bukti kuat bahwa diagram-diagram evolusi kuda, yang disajikan sebagai satu bukti paling kokoh bagi Darwinisme,tidak lain hanyalah dongeng fantastis dan tidak masuk akal.


Referensi : Buku Atlas Penciptaan Karya Harun Yahya

3 comments:

  1. Dasar darwin penipu kampung!

    ReplyDelete
  2. ya g boleh bgtu,kita harus menghargai pemikiran orang lain

    ReplyDelete
  3. perkembangan ilmu pengetahuan..adalah kebaikan untuk manusia..kalau tidak ada itu kita mungkin tidak tahu apa2

    ReplyDelete